Selasa, 29 Maret 2011

TAKWIL TATAPAN (1)

Usai sembahyang jamaah, selalu
secercah ciuman lembut menyapa ini kening
kurebah diri diharibaan hangat imamku
dzikirnya serupa lantunan doa pengantar mimpi indah

seperti lembut hari-hari yang diuntai ritual bersama
tubuh masih mengeja, mengapa tatapnya membuatku
merasa ratna dewi yang bertahta di hatinya
tapi nurani hanya memahami
Sang Indah membuatku tampak kencana dimatanya

duhai pandangan penuh cinta,
saat mata diselubung indah dalam melihat kekasih
nikmat Tuhan mana yang hendak didusta*
dalam pujian sejuta hari aku berlari menyongsongnya
cinta langgeng merona dalam tatapan yang ditahbiskan Cinta.


*kutipan ayat repetitif Q.S. Ar- Rahman

Minggu, 20 Maret 2011

KHAZANAH RINDU

Pada Kekasih yang menabir keindahan dalam tirai senja

aku menitipkan damba seorang pencinta

dalam hembus lembut angin barat

kucium halus aroma doa

wangi, harum semata

siapa aku, engkau

peziarah singgah mencintakan Cinta

atau perenang samudra fana teruai-kuai dalam ombaknya?

di pipi langit yang memerah

kueja baris-baris awan pemantul bias tunggal matahari

hasratku mengembun mendung

lalu meluruh jatuh memeluk bumi

tempat abadi melebur segala mimpi,

melantun puisi pertemuan paling dinanti

Cinta, hatiku hanya memahami

rindu Kekasih melebihi semua rindu

yang pernah ditangiskan hujan pada tanah,

ditembangkan semua ibu pada buah hati,

dicurah Adam pada Hawa di Jabal Rohmah

rindu yang azali hingga nanti, tiada terganti.

Sabtu, 19 Maret 2011

K U T U

Oleh : Wahyu Prabowo

Kau hewan yang sangat kecil

kau hewan yang tidak sopan

setiap hari kau selalu di kepala

makan dan minum kau juga di kepala

kau selalu membuat kepala gatal

kenapa kau tidak mau berpindah tempat?

Penulis adalah siswa kelas VIIIB SMP Darush Sholihin. Tinggal di dusun Toyomerto, sebuah lembah permai di lereng bukit Panderman, Batu, Jawa Timur. Dikenal sebagai siswa kesayangan para guru karena memiliki karakter unik, suka menakuti teman-temannya dengan penampilan dan tindak tutur yang sangar.

Dalam pengulangan kata ‘kau’ yang intens, puisinya bening menurut saya. Masih dalam subyektifitas pemahaman saya, penulis total masuk secara personal dengan penjiwaan penuh terhadap puisi yang ditulisnya.

Melihat, mencermati puisi siswa sendiri ternyata memberi makanan jiwa yang ekstra lezat. Dari sini saya bisa merasakan profesi guru adalah profesi yang romantis. Setiap hari ada berbagai adegan cinta yang bisa direkam dan dituangkan dalam berbagai format karya lisan maupun tertulis. Penulis, dengan tampilan luar yang terbaca keras ternyata memiliki kelembutan rasa yang terpantul dalam karya beningnya. Tentu, estimasi dan interpetasi ini masih subyektif versi saya sebagai guru yang berbagi hari-hari efektif sekolah dengan penulis….. J

Selasa, 15 Maret 2011

B A Y I

Dirahim hatiku bergelung janin mungil mengulum jari

fetus suci selembut cahaya bulan pemantul Matahari

ia bernafas dalam nafas

mereguk sari hidup dalam hidup

kami saling berdiang dalam hangat mimpi

hingga musim meretas jalan membuka bumi

bayiku, bayiku, bayiku…..

hasratku mengibu padamu

semesra hujan merintik daun-daun dewandaru

kularaskan tembang-tembang syukur dan puja

halus kasih yang membelai seribu takdir di bening matamu

bersejiwa kita dalam doa

mari mengeja bait-bait Cinta sepenuh rela.

15032011

Senin, 07 Maret 2011

Matahari tak pernah bertanya

mengapa dia membakar dan dibakar bermilyar masa

bulan juga tak menuntut mengapa dia hanya jadi pemantul cahaya

semua ada di garis edar dalam syukur dan rela

aku? bakarlah mengabu hingga sampai ikhlasku

karena aku hanya mengenal Engkau Tuhanku

dalam segala terik dan gigilku.