Selasa, 18 Januari 2011

Kokok ayam dini hari adalah puji

Kerlip bintang adalah puja

Tasbih yang terus menggema di segenap semesta

Hatiku bertanya

Apakah yang mengikat kita

Hingga jiwaku masih juga di sisi jiwamu

Berbincang tentangNya, lautNya, tanahNya, langitNya……

Sahabat jiwa yang aku kasihi

Setiap detak jantung adalah permohonan ampun dan ungkapan syukur

Namun jauh di ujung hati aku mendengan denting lagu sendirimu

Aku sapa sepimu dalam alunan kasihNya

Dalam puja tak berkepala

Aku hanya Gopi buta tuli berlentera kerlip hati

Tuhan memberkati setiap tetes darma kita

Setiap nampan persembahanmu pada bunda

Setiap bait sajak persembahanku bagi teman hidup

Setiap langkah yang kita tahbiskan untukNya

Aku bukan tabib penyembuh luka

Juga bukan Narada pencerah jiwa

Aku hanya aku dengan kerdip lentera tua

Yang sepenuh hati aku jaga nyalanya

Semoga bisa menerangi sekilas

Sesudut sepimu…

4 komentar:

  1. Lama tak ngeblog nih saya :D

    Eh menemukan puisi bagus ini
    romantis dan tulus :)

    BalasHapus
  2. Keren banget mbak, sungguh

    BalasHapus
  3. @cucuharis: Makasih, ms Achoey.. Jujur saya masih amatir. Belajar terus n terus. Ketularan semangat sampeyan juga kok.. :)

    BalasHapus
  4. @thedar: Segala puji hanya bagiNya. Makasih banyak. Kritik dan saran selalu ditunggu, ya.. :)

    BalasHapus