Kokok ayam dini hari adalah puji
Kerlip bintang adalah puja
Tasbih yang terus menggema di segenap semesta
Hatiku bertanya
Apakah yang mengikat kita
Hingga jiwaku masih juga di sisi jiwamu
Berbincang tentangNya, lautNya, tanahNya, langitNya……
Sahabat jiwa yang aku kasihi
Setiap detak jantung adalah permohonan ampun dan ungkapan syukur
Namun jauh di ujung hati aku mendengan denting lagu sendirimu
Aku sapa sepimu dalam alunan kasihNya
Dalam puja tak berkepala
Aku hanya Gopi buta tuli berlentera kerlip hati
Tuhan memberkati setiap tetes darma kita
Setiap nampan persembahanmu pada bunda
Setiap bait sajak persembahanku bagi teman hidup
Setiap langkah yang kita tahbiskan untukNya
Aku bukan tabib penyembuh luka
Juga bukan Narada pencerah jiwa
Aku hanya aku dengan kerdip lentera tua
Yang sepenuh hati aku jaga nyalanya
Semoga bisa menerangi sekilas
Sesudut sepimu…
Lama tak ngeblog nih saya :D
BalasHapusEh menemukan puisi bagus ini
romantis dan tulus :)
Keren banget mbak, sungguh
BalasHapus@cucuharis: Makasih, ms Achoey.. Jujur saya masih amatir. Belajar terus n terus. Ketularan semangat sampeyan juga kok.. :)
BalasHapus@thedar: Segala puji hanya bagiNya. Makasih banyak. Kritik dan saran selalu ditunggu, ya.. :)
BalasHapus