Minggu, 06 Februari 2011

Serenada Kasih Bagi Sahabat Jiwa

Tak terhitung hari kita bersengketa mata dan kata

tak terhitung bulan kita berselisih gagas

telah lewat tahun kita bersulang, beradu paham

dalam labirin ribuan gugus cakrawala

masih juga kau anak ayam berkeciap mengusik heningku

dan aku bambu yang kerap berkeriyut geram oleh polahmu

tiada mentari terbit dan tenggelam tanpa bias merah

entah karena malu atau gusar amarah….

kukutuk, kukutuk kau hidup damai

dari mimpi yang kau bangun dalam sepi

kusumpahi, kusumpahi kau

dalam serapah akhir harimu indah

dikelilingi para hati yang mencintai

kurangkai kutuk sumpah serapahku padamu

dalam senyum yang paling tulus, sahabat jiwaku…..

Tuhan tahu dalam taut erat temali jiwa

kita tak hendak khianat

pada sesama, pada hidup, dan pada takdir yang memeluk kita

kita adalah kita

yang berjalan bernafas di garis edarNya

tekun pada ladang yang harus kita semai

menguntai bulir-bulir hari dengan benang sukacita

penuh syukur, ikhlas dan rela.

Selasa, 01 Februari 2011

Renungan Kecil Sebelum Bel Berbunyi

Saat membuat soal-soal ulangan dalam format multiple choices, sempat terpikir bahwa hidup ini tak lebih dari kegiatan memilih. Setiap hari, jam, menit, detik kita menentukan sesuatu berdasar pola hati dan pola pikir yang kita wujudkan dalam pola sikap dan tindak.
Test items atau soal yang dibuat dalam bentuk multiple choices sesungguhnya adalah untuk menyederhanakan jawaban. Dalam hidup terkadang kita dituntut untuk menyederhanakan persoalan agar tidak melebar seperti sering dijumpai pada jawaban-jawaban berbentuk esai. Menyederhanakan tidak linier dengan menggampangkan. Berpikir secara sederhana menurut saya adalah kembali pada prinsip-prinsip dasar yang standar.
Berpikir dan berperilaku atas dasar nilai-nilai cinta kasih, kejujuran, keadilan, dan budi pekerti lainnya. Dalam perjalanannya, penerapan nilai-nilai ini akan menghadapi berbagai benturan dan tantangan karena fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang berinteraksi dengan manusia lainnya. Dan sekali lagi...kita memilih dan terus memilih. Pilihan kembali kepada kita. Bijaklah memilih, sahabat....

Senin, 31 Januari 2011

ELEGI MENSTRUASI

ELEGI MENSTRUASI

Oleh Etik Setiawati

Allahku,

sekuntum hatiku teramat rindu merayuMu dalam ruku’ sujud

aku bukan Fatimah dalam langgeng ibadahnya

juga bukan Rabi’ah yang tak takut neraka tak mengidam surga

resahku mendamba dentang lapar puasa

tempat menyesap angkara mengukuhkan rasa

Allahku,

ampuni dangkalku memandang rahmatMu

maafkan jika kusalahkan bulan menghalang pandang,

tirai yang membatas kunjungan hatiku ke rumahMu

ampuni sempit raja’ku memahami kemurahanMu

ampuni jiwa rapuh yang jauh dari syukur padaMu

Allahku,

dalam lemah dan papa tanpa daya

kalbuku menyeru merintih di haribaanMu

dekatkan aku dengan sabar dan setia dalam memuja

tautkan hatiku dengan syukur dan rela dalam bersahaya

karena fitrah aliran sungai merindu muara

dalam jernih dan keruhnya

palung nurani akan berkata

setiap hamba merindu Tuhannya.

Rabu, 26 Januari 2011

Ibadah Cinta Hari Ke-5

Dalam hening

aku dapat mendengar jam berdetak

sangat jelas

dalam hening

aku dapat mendengar nyanyian mimpi

sangat merdu

dalam hening jua

aku dapat mendengar degup rindumu padaku

duhai kekasih jiwa

aku baringkan rindumu

di sisi cintaku yang melembut

aku hadapkan wajahku

dihembusan nafas kasihmu yang halus

dan kita tenggelam

dalam lautan sejuta mesra

yang indahnya aku tulis di mega-mega…

Minggu, 23 Januari 2011

Selasa, 18 Januari 2011

Kokok ayam dini hari adalah puji

Kerlip bintang adalah puja

Tasbih yang terus menggema di segenap semesta

Hatiku bertanya

Apakah yang mengikat kita

Hingga jiwaku masih juga di sisi jiwamu

Berbincang tentangNya, lautNya, tanahNya, langitNya……

Sahabat jiwa yang aku kasihi

Setiap detak jantung adalah permohonan ampun dan ungkapan syukur

Namun jauh di ujung hati aku mendengan denting lagu sendirimu

Aku sapa sepimu dalam alunan kasihNya

Dalam puja tak berkepala

Aku hanya Gopi buta tuli berlentera kerlip hati

Tuhan memberkati setiap tetes darma kita

Setiap nampan persembahanmu pada bunda

Setiap bait sajak persembahanku bagi teman hidup

Setiap langkah yang kita tahbiskan untukNya

Aku bukan tabib penyembuh luka

Juga bukan Narada pencerah jiwa

Aku hanya aku dengan kerdip lentera tua

Yang sepenuh hati aku jaga nyalanya

Semoga bisa menerangi sekilas

Sesudut sepimu…

Minggu, 02 Januari 2011

Bersama Salma

Hari ini dik Salma libur. Dia main ke sekolah, kebetulan sekolah juga sedang vakum kegiatan pembelajaran setelah ulangan semester dan remidi selesai. Dik Salmik, eh, Salma main game di hp. Kami melihat-lihat perlengkapan lab bahasa yang masih dikemas di kardus. Trus kami buka-buka akun facebook masing2, twitter dan blog ini. Ada bakso.... Selamat makan, Indonesia. :))