Senin, 28 Februari 2011

Tembang Para Pencari

Berkaca di wajah samudera

purnama perak diayun ombak

pendarnya buram dihantam rasa anggur di kepala

dilingkar cahaya bulan

para penempuh hidup, pemeluk takdir, pengantri ajal

mendendang tembang rindu pertemuan

kami para pencari-Mu

terhuyung terantuk mabuk di bibir perahu

setengah sadar kuteriakkan,

karamkan saja bahtera ini

dasar samudera adalah tempat terjaga

meluka dan diluka para kerang mencari mutiara paling cemerlang

seorang pelaut lewat dan menyapa,

“tak usah bangun, dalam mabukmu akan kau temui Dia”

benarkah?


(Tembang Para Pencari, 26022011)

2 komentar:

  1. puisi yg indah & berhikmah

    Maaf baru nongol lagi
    Baru update dan BW lagi nih daku
    Salam persohiblogan :)

    BalasHapus
  2. Makasih apresiasinya, mas Haris.
    Salam persohiblogan jg... :)

    BalasHapus